Wednesday, February 23, 2011

Manis (Tanpa Manja) Group


Ini postingan jaman tahun tikus dari blog lama. Saya re-post untuk Dongeng Pangan ini ya..
***

Pada suatu hari di negeri antah-berantah, beredarlah pesan melalui email dan milis yang berisi peringatan untuk tidak mengkonsumsi sejumlah minuman yang tercantum dalam daftar. Alasannya karena minuman tersebut mengandung SIKLOMAT, suatu bahan kimia yang dipercaya dapat menyebabkan penyakit lupus. Maksud dari pesan itu sepertinya baik: agar konsumen di Indonesia lebih cermat dan waspada dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Namun penyampaian pesan2 semacam itu acap kali mengandung informasi yang kurang tepat dan malah bisa menyesatkan di kemudian hari.

Pertama, bahan yang dimaksud adalah siklamat (atau cyclamate dalam bahasa Inggris). Bukan siklomat ya.. Kalau siklomat itu temannya siklamit. Mereka berdua membantu kerja Dukun. Contoh kalimat: “Dukun, Klomat, Klamit membaca mantera.” :p

Siklamat ini bukan barang baru kok. Siklamat dan temannya yang sudah lebih ngartis, sakarin, adalah contoh pemanis buatan yang memiliki intensitas kemanisan lebih tinggi dibandingkan dengan gula sukrosa.

Gula sukrosa adalah gula pasir yang biasa kita konsumsi. Kalau di Indonesia biasanya berasal dari tebu, sedangkan di Eropa banyak diperoleh dari bit (beet, bukan byte). Sukrosa ini biasa dijadikan standar kemanisan pemanis2 lain. Misalnya: fruktosa 1,7x manis sukrosa, stevia 250x manis sukrosa, sorbitol 0,6x manis sukrosa, dst. Sukrosa ini merupakan karbohidrat murni, dengan kandungan energi 3,94 kkal per gram. Jangan banyak2 mengkonsumsi gula ya! Hal itu bisa menyebabkan obesitas dan resistensi terhadap insulin (dengan kata lain = diabetes).

Banyak perusahaan minuman ringan yang kini mengganti pemakaian sukrosa dengan pemanis alternatif. Yang paling banyak digunakan adalah high fructose corn syrup (HFCS) yang selain lebih manis juga memiliki indeks glisemik yang lebih rendah sehingga relatif lebih aman bagi penderita diabetes (meskipun hal ini juga masih menjadi perdebatan para ahli gizi). HFCS ini bukan murni fruktosa lho, tapi campuran glukosa dan fruktosa. Di Indonesia, terdapat sirup jenis ini dengan merek Rose Brand.

Masih banyak pemanis alternatif lainnya, baik yang alami maupun buatan. Yang alami contohnya adalah stevia (dari daun stevia, banyak dipakai untuk pemanis minuman), sorbitol dan xilitol (dalam permen2 sugar-free), serta beberapa jenis protein (seperti monelin, pentadin, dan braselin). Sedangkan yang buatan, selain siklamat dan sakarin yang telah disebutkan, adalah asesulfam, aspartam, sukralosa, dll.

Para pemanis alternatif itu bisa kita temui di supermarket dengan berbagai merek. Formulasi dari merek2 itu pun bermacam2; ada yang murni satu jenis pemanis buatan, ada yang campuran beberapa pemanis buatan, ada yang campuran gula sukrosa dengan pemanis buatan, dan ada yang murni pemanis alami seperti saya.. *ahee..* ;)

Berikut saya tampilkan tabel para pemanis alternatif, baik yang alami maupun buatan. Nama pemanis kebanyakan tertulis dalam bahasa Inggris karena selain beberapa nama jadi wagu jika di Indonesia-kan (misal: Miraculin jadi Mirakulin, mengaburkan asal katanya yaitu dari miracle fruit), saya khawatir, siapa tahu beberapa nama merupakan nama paten yang tidak boleh di Indonesia-kan.

Pemanis alternatif alami
No.
Nama
Dibandingkan dengan sukrosa
Kode
Keterangan lain
Kemanisan terhadap berat
Kemanisan terhadap energi
Densitas energi
1
Brazzein
800×



Protein
2
Curculin
550×



Protein
3
Erythritol
0.7×
14×
0.05×


4
Fructose
1.7×
1.7×
1.0×


5
Glycyrrhizin
50×




6
Glycerol
0.6×
0.55×
1.075×
E422

7
Hidrolisat pati terhidrogenasi
0.4–0.9×
0.5–1.2×
0.75×


8
Lactitol
0.4×
0.8×
0.5×
E966

9
Lo Han Guo
300×




10
Mabinlin
100×



Protein
11
Maltitol
0.9×
1.7×
0.525×
E965

12
Mannitol
0.5×
1.2×
0.4×
E421

13
Miraculin
Tidak manis, tapi memodifikasi reseptor rasa sehingga rasa asam terasa manis sementara

Protein
14
Monellin
3000×



Protein
15
Pentadin
500×



Protein
16
Sorbitol
0.6×
0.9×
0.65×
E420

17
Stevia
250×




18
Tagatosa
0.92×
2.4×
0.38×


19
Thaumatin
2000×


E957
Protein
20
Xylitol
1.0×
1.7×
0.6×
E967


Pemanis buatan
No.
Nama
Kemanisan dibanding sukrosa (by weight)
Kode
Status
Terdapat dalam produk
1
Acesulfame potassium (acesulfame-K)
200×
E950
Ijin FDA 1988
Nutrinova, Tropicana Slim Gula Tebu Rendah Kalori
2
Alitame
2000×

Pending ijin FDA
Pfizer
3
Aspartame
160–200×
E951
Ijin FDA 1981
Equal, NutraSweet, Tropicana Slim (Classic, Lemon C, Antioxidant)
4
Garam aspartame-acesulfame
350×
E962

Twinsweet
5
Cyclamate (siklamat)
30×
E952
Dilarang FDA 1969, peninjauan kembali


6
Dulcin (dulsin)
250×

Dilarang FDA 1950

7
Glucin
300×



8
Neohesperidin dihydrochalcone
1500×
E959


9
Neotame
8000×

Ijin FDA 2002
NutraSweet
10
P-4000
4000×

Dilarang FDA 1950

11
Saccharin
300×
E954
Ijin FDA 1958

12
Sucralose
600×
E955
Ijin FDA 1998
Splenda, Tate & Lyle, Diabetasol NuLife, Tropicana Slim Zero Calorie
13
Isomalt
0.45–0.65×
E953



Ada yang menarik dengan sukralosa. Sukralosa adalah pemanis buatan yang berasal dari sukrosa atau raffinosa, dengan tiga atom Cl menggantikan tiga gugus –OH. Merek terkenal yang menggunaan sukralosa adalah Splenda. Mari kita lihat struktur sukrosa dan sukralosa.


Mirip ya? Tapi efek penggantian gugus –OH dengan Cl itu membuat sukralosa 600 kali lebih manis daripada sukrosa. Sukralosa ini menjadi tidak dikenali di dalam tubuh dan tidak masuk dalam jalur metabolisme sehingga tidak dikonversi menjadi energi. Meskipun termasuk senyawa organoklorida, sukralosa tidak larut maupun terakumulasi dalam lemak seperti organoklorida lain sehingga aman digunakan selama dalam batas tertentu, ADI 15mg/kg berat badan/hari. Misal berat saya 50 kg (itu berat sesungguhnya ding..) maka saya bisa mengkonsumsi hingga 750mg sukralosa per hari tanpa efek samping. Jika satu kemasan Splenda beratnya 1g (berat sesungguhnya kurang dari 1g), terdiri dari 95% dekstrin sebagai filler dan kurang dari 1.5% sukralosa (kurang lebih 15mg per saji), maka batas penggunaan Splenda untuk saya adalah 50 kemasan per hari. Lumayan kan? Bisa minum 50 gelas teh manis Splenda per hari tanpa takut kena diabetes. Tapi mungkin nanti kandung kemihnya soak karena pipis terus.. hehe..

Nah, yang sempat menjadi masalah adalah marketing Splenda. Tagline Splenda yang berbunyi "Made from sugar, so it tastes like sugar" memancing kontroversi. Merisant, perusahaan yang memproduksi pemanis Equal menuduh McNeil Nutritionals menyesatkan konsumen. McNeil balik menyerang, mengatakan bahwa Merisant ini dendam karena sejak Splenda dikenalkan pada tahun 1999, penjualannya berhasil mengalahkan Equal hingga empat kali lebih tinggi. Selain itu, Merisant kalah di pengadilan Puerto Rico yang mengharuskannya mengganti kemasan Equal yang menyerupai kemasan Splenda. *Oow.. kamu ketahuan.. niru kemasan..*

Tidak hanya Merisant, The U.S. Sugar Association yang mewakili petani tebu dan bit pun ikut protes dengan membuat website The Truth About Splenda (http://www.truthaboutsplenda.com/), yang kemudian dibalas oleh McNeil dengan website Splenda Truth (http://splendatruth.com/). Perang dagang lah. Nah, kalau peribahasanya "ada gula ada semut", rupanya ada sukralosa ada kontroversi..

Aduh, saya jadi ngalor-ngidul membahas sukralosa. Siklamat dan teman2nya saya bahas lain waktu ya..

No comments:

Post a Comment