Wednesday, March 16, 2011

Cokelat 101: Prolog


Beberapa waktu yang lalu, despite latar belakang risetku yang di dunia persusuan, aku dapat kesempatan untuk mempelajari cokelat secara lebih dalam. Yah, memang cuma tiga hari sih, tapi lumayan juga bisa pulang membawa oleh - oleh praline dan teddy bear cokelat, hehehe.
Artikel ini sengaja aku tulis sebagai pengingat tiga hari bersekolah cokelat itu. Soalnya karena memang bukan bidangku di cokelat, jadi kemungkinan besar bisa hilang tak berbekas bila terlalu lama di simpan di dalam kepala. Karena riwayat hidup cokelat sendiri panjang, maka Cokelat 101 ini akan aku bagi menjadi beberapa bagian, bagi yang masih bertahan membacanya silakan diturut sesuai episodenya yak. Tulisan ini sendiri adalah pembuka dari beberapa episode berikutnya.
Sekali lagi mohon dijadikan catatan bahwa cokelat adalah bukan bidang utamaku, jadi bila ada salah - salah, mohon bisa dibenarkan :)
Dimulai dari kata cokelat sendiri, selama seri artikel ini akan selalu ada huruf e yang nyempil. Ini untuk membedakan cokelat yang makanan dari coklat yang warna. Tokh bahasa importnya cokelat disebut sebagai chocolate dan bukan brown.





Cokelat adalah makanan (dan minuman) yang diolah dari biji kakao. Produk cokelat sendiri terdapat dalam bentuk bubuk cokelat, cokelat batangan dan cokelat pasta. Kadang kala konsumsinya lebih dikaitkan pada sisi psikologis, hal ini wajar karena kandungan alkaloid – alkaloidnya banyak dihubungan dengan tingkat serotonin dalam otak. Serotonin, yang juga dikenal sebagai hormon yang mengendalikan mood, menurut temuan para ahli di Inggris ternyata juga memainkan peran penting dalam mengatur emosi seperti amarah atau agresivitas. Bila seseorang kekurangan hormon ini maka orang tersebut cenderung gampang naik pitam.
Serotonin dan fungsi kesehatan cokelat lainnya akan dibahas di episode manfaat cokelat.
Yang unik dari cokelat adalah sifatnya, yang padat di suhu ruang dan langsung meleleh ketika dikulum di mulut. Hal ini disebabkan oleh lemak cokelat yang merupakan komponen utama dari cokelat itu sendiri. Nah, meskipun sebagian besar orang begitu mendengar kata cokelat langsung membayangkan cokelat batangan, sejarah panjang konsumsi manusia dimulai dari cokelat sebagai minuman.
Sejarah cokelat juga akan dibahas di episodenya sendiri. Begitu pula dengan komposisi cokelat dan sifatnya.
Tepatnya ada 3 istilah penting dalam penamaan cokelat, yaitu kakao, kokoa dan cokelat sendiri. Istilah tersebut bisa dikatakan mewakili tahapan dari pengolahan cokelat. Dalam pengolahannya, secara industri, untuk menjadi cokelat yang kita kenal terdapat tiga tahapan pengolahan, yaitu kebun, pengolahan biji kakao dan pengolahan kokoa. Setelah itu baru kemudian industri katering yang mengubah cokelat menjadi karya seni yang enak dinikmati.
Pengolahan cokelat sejak dari kebunnya sampai dengan jadi cokelat siap santap akan dibahas dalam beberapa urutan episode, silakan mencari yang ber-subtitle "from beans to bars".
Praline, kata yang aku sebutkan sebelumnya, adalah salah satu olahan cokelat yang populer di dunia. Dirancang berukuran sekali santap, praline biasanya mempunyai isian tergantung selera dan bisa berharga lumayan mahal di pasaran.

lebih lengkap mengenai praline, walau mungkin tidak lengkap kap, akan dibahas di episode olahan cokelat.

Pada saat prolog ini dibuat, beberapa episode memang belum ditulis dan beberapa masih dikonsep, jadi harap sabar dalam mengikuti episode yang belum tayang. Tokh ini bukan sinetron kejar tayang :)

Selamat membuat cokelat.

No comments:

Post a Comment